KPPNBOJONEGORO – Film A Haunting in Venice menjadi drama kriminal selanjutnya yang mengadaptasi novel Agatha Christie. Film ini mengadaptasi novel Halloween Party karya Agatha Christie. Kenneth Branagh masih menjadi sutradara sekaligus bintang utama bernama Hercule Poirot di film ini.

Ini merupakan petualangan ketiga Hercule Poirot setelah dua film sebelumnya Murder on the Orient Express dan Death on the Nile yang disutradarai Kenneth Branagh. Awalnya, film ini menyuguhkan tampilan komedi klasik yang menceritakan tentang bagaimana Hercule Poirot sebagai seorang detektif terkenal berusaha bersembunyi dari perhatian publik.

Tak sia-sia Hercule Poirot memilih bersembunyi karena sempat memutuskan pensiun dari dunia detektif dan tinggal di Venesia, Italia. Memang Hercule Poirot diantar oleh mantan polisi Italia bernama Vitale Portfoglio (Riccardo Scamarcio).

Siapa sangka Ariadne Oliver (Tina Fey), seorang penulis Amerika, akan mengundang Hercule Poirot ke pesta Halloween di sebuah rumah tua yang dulunya merupakan asrama anak-anak. Asrama tua tersebut konon berisi cerita horor tentang hantu anak-anak yang terjebak di sana.

Pesta Halloween diadakan oleh seorang wanita kaya raya bernama Rowena Drake (Kelly Reilly) yang mengalami depresi berat setelah kematian putri kesayangannya Alicia Drake akibat terjatuh secara misterius dari balkon. Oleh karena itu Rowena tidak hanya bermaksud mengadakan pesta Halloween, tetapi juga mengadakan upacara pemanggilan arwah sang putri.

Rowena pun mengundang paranormal ternama dunia bernama Joyce Reynolds (Michelle Yeoh) untuk memimpin upacara tersebut. Kedatangan Joyce Reynolds membuat Ariadne Oliver tertarik menguji logika Hercule Poirot terkait hal supernatural.

Selain itu, beberapa orang yang terkait dengan mendiang Alicia juga hadir dan menghadiri upacara tersebut, antara lain pengasuh Olga Seminoff (Camille Cottin), mantan pacar Maxime Gerard (Kyle Allen), Dr. . Suasana kelam dan menakutkan mulai terasa ketika malam menjadi latar utama film.

Tak hanya itu, hujan deras membuat suasana semakin mencekam. Upacara pemanggilan arwah kemudian diadakan hingga Joyce Reynolds tampak kerasukan roh Alice.

Namun Hercule Poirot yang selalu menggunakan logika berhasil mengungkap bahwa momen penguasaan bola adalah bagian dari tipu muslihat. Sekali lagi, Hercule Poirot tidak percaya dengan hal-hal supranatural, termasuk yang terjadi malam itu.

Namun, kematian mendadak Joyce Reynolds dan Dr. Leslie Ferrier menantang Hercule Poirot untuk kembali menjadi detektif yang andal. Hercule Poirot mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Joyce Reynolds dan Dr. Leslie Ferrier dan mengungkap bagaimana Alice meninggal.

Hercule Poirot berulang kali mengalami kejadian mistis di luar nalar dan logikanya, mulai dari suara nyanyian hingga kemunculan anak kecil. Kejadian mistis inilah yang menjadi bumbu aksi Hercule Poirot saat mengusut kasus pembunuhan.

Suasana rumah tua yang suram dan kelam yang menyimpan cerita mistis, kondisi badai yang membuat semua orang terjebak bersama, berbagai episode teror bahkan kematian misterius yang terjadi, membuat film A Haunting in Venice menjadi petualangan Hercule Poirot yang penuh ketegangan. intensitas. . Film ini mampu menampilkan bagaimana detektif kenamaan Hercule Poirot bergelut dengan logika dan perasaan antara kejadian nyata dan supernatural yang terjadi.

Film ini juga mampu membuat penontonnya dua kali lebih gugup karena misteri kasus pembunuhan dan kejadian mengerikan yang mengelilinginya. Bisa dikatakan film A Haunting in Venice sukses menguji logika Hercule Poirot melihat dunia supranatural yang selama ini tidak pernah diyakininya.